Ngebut 100 Km/Jam Pendengaran Bisa Rusak Permanen, Benarkah? - Berita

Breaking

Home Top Ad

test

Responsive Ads Here

Sabtu, 03 Maret 2018

Ngebut 100 Km/Jam Pendengaran Bisa Rusak Permanen, Benarkah?

Ngebut 100 Km/Jam Pendengaran Bisa Rusak Permanen, Benarkah?


infosepakbola168 - Bagi yang hobi memacu sepeda motor dengan kecepatan tinggi hendaklah berpikir dua kali. Pasalnya, sebuah studi yang dilakukan oleh asosiasi otomotif Jerman (ADAC) menemukan fakta mengejutkan. Ternyata aksi kebut-kebutan memicu kerusakan telinga.

Dikutip dari visordown, memacu kecepatan motor sampai 62 mph (100 km/jam) selama 15 menit akan mengakibatkan kerusakan pada pendengaran. Tak hanya itu, kerusakan pendengaran juga dapat terjadi jika motor melaju dengan kecepatan 74 mph (120 km/jam) selama 7 menit atau 87 mph (140 km/jam) selama tiga menit.

Kerusakan pendengaran itu dikarenakan kebisingan angin yang menerpanya. Pada kecepatan 100 km/jam, kecepatan angin akan mencapai 95 dB dan dapat merusak pendengaran secara permanen setelah seperempat jam. Sementara, pada kecepatan 120 km/jam, kebisingan angin diperkirakan mencapai 98 dB.

Hal serupa diungkapkan juga oleh dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan, yakni dr Linda Herliana, SpTHT-KL, Mkes, saat terjadi kemacetan saja tingkat kebisingan dalam dB atau desibel mencapai 85 dB apalagi pada kecepatan 100 km/jam, bising yang muncul tentu lebih dari itu.

"Jadi kalau kondisi traffic aja bisa mencapai 85 db, kalau pada kecepatan 100 km/jam noise atau bising yang muncul pasti lebih dari itu kan," terang dr Linda kepada detikHealth.

Menurutnya, jika memacu sepeda motor dengan kecepatan 100 tanpa noise atau bising, hanya tekanan saja, rata-rata yang terjadi bukan bersifat saraf tapi lebih kepada gangguan konduktif.

"Kalau gangguan konduktif rata-rata masih bisa diperbaiki, beda dengan gangguan saraf yang sifatnya permanen," imbuh dr Linda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad